Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran yaitu dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya korelasi dengan bab kedua yang memberikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Dalam bahasa Jawa, kata "pantun" juga sebagai bahasa krama inggilnya padi, yang mana bahasa ngokonya padi yaitu pari.
Kumpulan Contoh Pantun
1. Pantun perihal hutang budi
Pisang emas bawa berlayar
Masak sebiji di dalam peti
Utang emas sanggup dibayar
Utang kecerdikan dibawa mati
2. Pantun perihal menjaga lingkungan
Anak-anak bermain balon,
warnanya hijau, merah dan biru.
Banyak-banyaklah menanam pohon,
Agar udara segar selalu.
3. Pantun nasehat perihal pentingnya sembahyang ( pola pantun agama Islam )
Asam kadis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang.
Menangis di pintu kubur,
Teringat badan, tidak sembahyang
4. Pantun perihal Ibu
Dibawa itik pulang petang
Dapat di rumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas menjadi hilang
5. Pantun perihal persahabatan sejati
Semut hidup di lubang batu
Mencari makan di dalam tanah
Mari kawan, kita bersatu
Agar tak gampang diadu
6. Pantun perihal dusta
Buah semangka dibelah dua,
Bunga cempaka jatuh di sumur.
Barang siapa suka berdusta,
akan celaka sepanjang umur.
7. Pantun perihal elang
Jual baju membeli tali
Tali hilang di atas atap
Sejak elang berbadan tegap
Banyak ayam yang lari
8. Pantun perihal jangan ragu
Berangan besar di dalam padi,
Rumput buluk dibentuk pagar.
Janganlah ragu di dalam hati,
Maklumlah saya gres belajar.
Demikian perihal Pengertian dan Contoh Pantun. Semoga bermanfaat
0 Response to "Pengertian Dan Referensi Pantun"
Post a Comment