Estafet Kehidupan
Seribu helai urat putus karenamu
Saat itulah kau berteriak keras dengan tangisan indah
Membuat orang di sekitarmu senyum bahagia, sarat sambutan ramah
Apakah yang dibayangkan olehmu ketika itu?
Apa imajinasimu dalam merespon kebahagiaan mereka, di tengah kondisi lemahmu?
Kau terbaring pasrah bersimbah darahnya sosok tangguh yang melahirkanmu
Orang di sekitarmu merasa lebih iba kepadamu
Sejak itu, Ayah dan Ibumu selalu mengasuhmu denga penuh kesabaran
Ibumu melayanimu tanpa kenal lelah
Ayahmu mencari nafkah
Saat kau mulai dewasa, orang tuamu juga selalu membimbingmu
Agar kau menjadi orang yang mempunyai kegunaan bagi Agama, Nusa, dan Bangsamu
Tiada henti usaha penuh pengorbanan orang tuamu
Mereka berharap kau bahagia
Mereka tak pernah mengharap balas budi
Kasih sayang orang bau tanah tak kenal batas
Bagaikan air yang terus mengalir ke bawah
Kasih sayang anak ke orang tua?
Bagaikan air yang kadang muncrat ke atas
Cinta kasih mereka pun berlanjut hingga kau mengenal cinta
Mereka menikahkanmu
Setelah kau punya anak, mereka pun ikut mengasuh anakmu
Begitu juga tatkala kau jadi orang tua
Kau pun wajib dapat menyerupai mereka
Itulah estafet kehidupan
0 Response to "Sajak Kehidupan Manusia"
Post a Comment