156 Penari Dari 14 Negara Tampil Dalam Sebuah Kolaborasi Image by: Pixabay
Tadi malam (12-10-2016), berlokasi di Bali Nusa Dua Convention Center terhampar pemandangan yang luar biasa indah dan meriah dengan tampilnya sebuah kolaborasi seni yang diperagakan 156 penari. Sebanyak 156 penari tersebut tiba dari banyak sekali negara dan terhitung ada sebanyak 14 negara yang tergabung dalam kerja sama seni ini, yakni Indonesia, Argentina, Bulgaria, Republik Ceko, Yunani, Italia, Kazakhstan, Latvia, Polandia, Rusia, Slovakia, Uzbekistan, Thailand, dan Taiwan.Dalam program yang bertajuk Unity in Diversity (Bersatu dalam perbedaan ) tersebut kerja sama seni dari 14 negara berlangsung dalam ajang World Culture Forum (WCF) 2016.
Meski berasal dari negara yang berbeda-beda, mereka bisa tampil dengan kompak dalam sebuah pertunjukan kerja sama seni. Dengan mengenakan kostum yang seragam, gerakan mereka pun serentak satu sama lain mengikuti irama musik. Bersama-sama mereka menari dengan riang gembira, kemudian menari berpasangan lelaki-perempuan, kemudian membuat dua bundar besar, dan berpencar ke sisi kiri dan kanan panggung sambil perlahan-lahan keluar dari panggung. Delapan pasang penari (laki-laki dan perempuan) tetap berada di atas panggung dan membentuk deretan satu baris di tengah panggung, dan kompak menarikan tarian yang sekilas seolah-olah dengan gerakan Tari Saman dari Gayo, Aceh Tengah.
Selanjutnya, penari lain dari balik panggung bergabung dengan mengenakan pakaian khas negaranya, dan menarikan tarian tradisional dari negara masing-masing. Jika sebelumnya para penari mengenakan kostum yang seragam dengan gerakan tari yang sama, kali ini sebaliknya, dengan pakaian dan gerakan tari yang berbeda, para penari mengikuti alunan musik yang sama. Musik menjadi pemersatu. Secara bergantian, grup penari dari masing-masing negara tampil dengan ciri khasnya masing-masing dan menyesuaikan gerakan tarinya dengan ritme musik. Pertunjukan kemudian ditutup dengan koreografi yang indah oleh ratusan penari tersebut, disambut tepuk tangan meriah dari penerima World Culture Forum 2016.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menyatakan apresiasinya atas pertunjukan kolaborasi seni tersebut. "Bagus! Koreografinya juga luar biasa. Kemudian pernyataan-pernyataan simbolik dari gerakan-gerakan dan gesture-nya itu mencerminkan tema dari pertemuan ini (World Culture Forum 2016). Di situ ada sustainability, ada keharmonisan, dan ada keseimbangan antara rohani dan jasmani. Kemudian juga ada multikultural. Mengagumkan, dalam waktu yang singkat mereka bisa memperagakan tari yang sangat kompak dan menyatu," paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Bielecka dari Polandia yang ikut menonton pertunjukan. "Sangat menakjubkan. Keren. Tadi itu benar-benar pertunjukan yang sangat bagus. Musik dan gerakan tarinya sanggup menyatu dengan baik," pujinya.
Selain berkesan bagi penonton, pertunjukan itu juga menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para penari, salah satunya Peter dari Republik Ceko. Ia mengaku tidak mencicipi adanya perbedaan dengan penari dari negara lain selama waktu latihan dan ketika pertunjukan. "Hebat. Kami semua bisa melaksanakan ini bersama-sama. lt was great to feel the moment," ucapnya penuh semangat. Meski awalnya ia mengaku agak sulit mengikuti gerakan tari ketika latihan, perlahan-lahan ia sanggup menyesuaikan antara gerakan tangan dan langkah kaki dengan ritme musik sampai hari pertunjukan tiba.
Penari dari Taiwan, Tang Sheng Wen juga mengutarakan rasa gembiranya dengan bergabung dalam pertunjukan kerja sama seni itu. "Sangat menyenangkan, alasannya ialah sanggup menari dengan penari dari negara lain," katanya. Tang Sheng Wen dan teman-temannya menampilkan tarian tradisional Taiwan yang dipadu dengan seni bela diri kungfu dan wushu di pertunjukan kerja sama tersebut.
Sang koreografer, Bimo Wiwohatmo mengatakan, konsep kebersamaan menjadi ruh dalam membuat koreografi kolaborasi seni 14 negara itu. "Kita coba untuk menemukan suatu bentuk gerakan yang dikemas secara kontemporer," tuturnya. Ia mengaku, perbedaan bahasa antarpenari pun tidak menjadi kendala yang berarti, alasannya ialah seni ialah wacana rasa. Tema yang diusungnya dalam tari kerja sama itu disebut "memayu hayuning bawono", yaitu nilai luhur Jawa yang mempunyai makna untuk memperindah keindahan dunia.
0 Response to "Pertunjukan Kerja Sama Seni 14 Negara"
Post a Comment