Muhadjir Tinjau Uji Kompetensi Keterampilan di Solo
Pelaksanaan uji kompetensi keterampilan yang diselenggarakan oleh Dikpora Solo bekerja sama dengan Himpunan Penyelenggara Kursus Indonesia (HIPKI) dilakukan secara serentak dan massal di Gelanggang Bung Karno, Solo, Sabtu (15/10/2016). Dalam rangka pelaksanaan uji kompetensi keterampilan tersebut, Muhadjir selaku Mendikbud menyempatkan hadir guna meninjau acara tersebut.
Terhitung ada 14 jenis keterampilan yang diujikan dalam acara itu. Ke-14 keterampilan itu yakni komputer, yang terdiri dari 200 peserta, tata busana sebanyak 131 peserta, sekretaris sebanyak 100 peserta, akuntansi sebanyak 80 peserta, bahasa inggris sekira 155 peserta, perhotelan sebanyak 88 peserta, penyiaran atau broadcast terhitung ada 20 peserta, refleksi sebanyak 50 peserta, tata kecantikan rambut sejumlah 40 peserta, tata rias pengantin sejumlah 20 peserta, tata kecantikan kulit sebanyak 30 peserta, elektronik sebanyak 78 penerima , senam sejumlah 90 peserta, pengasuh bayi sebanyak 50 peserta, dan menjahit sejumlah 130 peserta.
Disdikpora Solo dan HIPKI menghadirkan penguji dari banyak sekali forum sertifikasi sesuai bidang-bidang tersebut. Salah satunya yakni Lembaga Sertifikasi Komputer Teknologi Informasi dan Komunikasi (LSKTIK) Jakarta yang menjadi penguji kompetensi bidang komputer.
Untuk para penerima uji kompetensi ini, Mendikbud menuturkan, bahwa dalam masa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, masyarakat harus berani menghadapi semakin ketatnya persaingan global.
“Jika Anda kalah bersaing, maka habislah Indonesia ini. Kaprikornus sekali lagi, mulai tahun ini tenaga kerja dari luar negeri, terutama dari ASEAN, bisa masuk ke Indonesia. Kalau kita tidak bisa mengamankan negara sendiri dalam sektor lapangan kerja, maka kita akan tergilas oleh tenaga kerja dari Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Oleh lantaran itu, anak-anakku sekalian, kita harus kerja keras untuk menyiapkan tenaga kerja muda yang bisa bersaing,” ujar Muhadjir.
Beliau menambahkan, masa depan Indonesia bakal sangat ditentukan oleh kemampuan generasi penerusnya. “Itulah yang disebut dengan kompeten. Kompeten artinya sanggup, bisa dengan standar tertentu tidak asal-asalan mengerjakan sesuatu itu namanya kompeten,” jelasnya.
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyampaikan ketika ini bidang pendidikan nonformal (PNF) tak lagi dipandang sebelah mata. Bidang PNF justru bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Karena mereka mempunyai keterampilan yang bisa dipakai untuk meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan pun meningkat,” pungkasnya.
0 Response to "Mendikbud Kunjungi Uji Kompetensi Keterampilan Di Solo"
Post a Comment