Kemendikbud Tetapkan 3 Ribu Calon Guru Program SM-3T
<
 |
| Pict by: Pixabay |
Di antaranya permasaahan pendidikan di tempat Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Sebagai bab dari NKRI, tempat 3T tersebut memerlukan upaya peningkatan mutu pendidikan yang dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh.
Ini supaya tempat tersebut dapat maju bersama sejajar dengan tempat lain. Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menciptakan kegiatan Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T).
"Program SM-3T ditujukan untuk para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, baik sebagai pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru tetap yayasan (GTY). Pada tahun ke-6 ini telah diumumkan melalui media daring sebanyak 3000 calon guru ditetapkan mengikuti kegiatan SM-3T," kata Mendikbud Muhadjir Effendy di Jakarta, Kamis (25/8).
Para calon guru kegiatan SM-3T tersebut , lanjutnya, dipilih melalui beberapa tahapan seleksi, diawali dengan seleksi administrasi, tes akademik melalui media daring, wawancara, dan dilanjutkan dengan pra kondisi.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata menambahkan, pelaksanaan SM-3T sudah berlangsung selama lima tahun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud pada ketika itu.
Dan tahun ke-6 ini, peralihan pelaksanaan kegiatan SM-3T dilakukan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang ketika ini berada di Kementerian Riset, Teknologi, Pendidikan Tinggi, ke Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud.
Dalam pelaksanaannya, SM-3T melibatkan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dari 12 Universitas, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Perwakilan Pemerintah Kabupaten (Dinas Pendidikan) tempat 3T.
Pelaksanaan Program SM-3T dilaksanakan selain untuk pemerataan mutu pendidikan di tempat 3T, juga menjadi wadah untuk calon guru memenuhi kebutuhan pendidik di setiap tempat di Indonesia.
Pelepasan akseptor SM-3T akan dilakukan serentak pada tanggal 31 Agustus 2016 secara telekonfrensi, dan pada tanggal 1 September 2016, akseptor mulai diberangkatkan ke tempat sasaran kegiatan SM-3T. Sedangkan pada hari ini, dimulai dari tanggal 24 s.d. 26 Agustus 2016 dilakukan koordinasi penetapan penempatan calon akseptor Program SM-3T, sebagai upaya mensinergikan sumberdaya aneka macam pihak terkait dalam menyukseskan penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Proses rekrutmen telah dilaksanakan secara daring semenjak tanggal 6 Juni pukul 09.00 WIB hingga dengan 4 Juli 2016 pukul 23.59 WIB. Informasi daring dilakukan melalui laman www.gtk.kemdikbud.go.id, seleksi.dikti.go.id/sm3t dan pada laman masing-masing LPTK, serta melalui media sosial. Tahun ini calon akseptor berasal dari Program Studi PGPAUD, PGSD, PLB, Bimbingan Konseling, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Seni Budaya (Drama, Tari, Musik), Pendidikan Seni Rupa, Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, PPKn, Pendidikan IPS, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi.
Kemudian juga Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sosiologi/Antropologi, Pendidikan Teknik elektro/Ketenagalistrikan, Pendidikan Teknik elektronika, Pendidikan Teknik Mesin, Pendidikan Teknik Otomotif, Pendidikan Teknik Bangunan, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Boga, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Boga, Pendidikan Kesejahteraan Keluarha Tata Busana, Pendidikan Kesejahteraan Tata Rias, dan Pendidikan Jasmani.
0 Response to "Kemdikbud Menetapkan 3000 Calon Guru Kegiatan Sm-3T Di Kawasan Pelosok"
Post a Comment