Image By; Pixabay |
Contoh Kreativitas Guru dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Dengan nada yang tegas dan mantap, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Sumarna Surapranata menyampaikan wacana kemampuan para guru untuk berkreasi dalam membuat aktivitas yang mendukung Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). “Jangan remehkan kreativitas guru. Jangan pesimis. Kita harus optimis,” tegas Sumarna. Beliau menambahkan, guru bisa melaksanakan banyak sekali aktivitas baik di dalam maupun di luar kelas guna melaksanakan kegiatan-kegiatan jadwal penguatan pendidikan aksara tersebut.
Pranata mencontohkan, dalam mengenalkan nilai-nilai nasionalisme, guru bisa membawa siswa ke museum. Di museum, guru bisa memperkenalkan sejarah, benda-benda pusaka, atau budaya secara langsung, tidak hanya melalui foto yang biasanya terjadi di dalam kelas. Penerapan PPK di sekolah memperlihatkan ruang kepada guru untuk berkreasi.
Kreativitas guru dalam membuat banyak sekali aktivitas PPK juga tidak terbatas pada mata pelajaran yang diampunya. Guru Bahasa Indonesia, misalnya, bisa saja mengajarkan siswa bagaimana cara bercocok tanam yang baik, alasannya ialah ia hobi dan hebat bercocok tanam. Dalam hal ini, guru SD mempunyai kelebihan dalam ruang berkreasi, alasannya ialah pola berguru mengajar di SD menurut Kurikulum 2013 ialah tematik.
Contoh sederhana lain, guru juga bisa memanggil tukang cilok ke yang kerap berjualan di depan sekolah untuk menjadi sumber berguru di kelas. Siswa bisa berguru kemandirian dan kewirausahaan dari tukang cilok yang akan membuatkan pengalaman mengenai persiapan berdagang, penjualan, sampai menghitung hasil, dan bagaimana ia bisa bertahan hidup dari berjualan cilok.
Bagi sekolah yang berada di daerah, guru bisa saja membawa siswa ke lingkungan alam menyerupai hutan. Di sana siswa bisa ditugaskan untuk mempelajari jenis-jenis binatang dan flora yang terdapat di hutan. Pranata mengingatkan semoga guru tidak terpaku pada pembagian antara intrakurikuler, kokurikuler, dan esktrakurikuler. Sekolah dan guru bisa lebih bebas berkreasi membuat aktivitas dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan-kegiatan yang diciptakan guru dalam melaksanakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK menjadi salah satu kiprah guru yang bisa dikonversi ke dalam jam tatap muka untuk memenuhi beban kerja guru.
Kemendikbud melalui Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan juga telah memperlihatkan pembinaan kepada guru untuk meningkatkan kreativitasnya terkait penerapan PPK di sekolah. “Kreasi itu kita ajarkan, tetapi kreasi sendiri lebih hebat,” ujar Pranata.
Beliau menjelaskan, secara total ada sekitar 15-ribu sampai 20-ribu guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia yang telah mengikuti pembinaan PPK. Ditjen GTK juga telah memperlihatkan sekitar 2.000 modul PPK untuk guru. Semua modul tersebut dikembangkan sesuai dengan lima nilai utama aksara prioritas dalam PPK, yaitu religius, nasionalis, integritas, gotong-royong, dan mandiri. Modul-modul tersebut bisa diunduh secara daring melalui laman http://tendik.kemdikbud.go.id atau http://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id .
*Sumber: Kemendikbud
0 Response to "Beginilah Pola Faktual Kreativitas Guru Dalam Penerapan Ppk"
Post a Comment